Model Pembelajaran Mandiri


Model pembelajaran mandiri merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kesempatan masing-masing
Tujuan model pembelajaran mandiri adalah memberikan kesempatan dan keleluasan peserta didik untuk belajar berdasarkan kemampuan sendiri serta pengembangan kemampuan tiap individu.

Model pembelajaran mandiri dapat diterapkan di PAUD. Dalam pembelajaran mandiri, peserta didik sebagai subjek belajar. Sebagai subjek belajar, maka :
1. Peserta didik memiliki kebebasan menggunakan waktu belajar
2. Peserta didik memiliki keleluasan dalam mengontrol kegiatan, kecepatan dan intensitas belajar dalam rangka mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
3. Peserta didik melakukan penilaian sendiri atas hasil belajar
4. Peserta didik dapat mengetahui kemampuan dan hasil belajar sendiri
5. Peserta didik memiliki kesempatan untuk menyusun program belajarnya sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun rencana kegiatan pembelajaran dalam waktu tertentu.
6. Peserta didik memiliki tanggung jawab atas kegiatan belajarnya sendiri.
Anak yang selalu terbiasa belajar mandiri, maka dia akan terbiasa untuk belajar sendiri tanpa diminta atau isuruh orang dewasa (orang tua atau guru).
Posisi guru dalam model pembelajaran mandiri :
A. Perencana kegiatan belajar
1. membantu peserta didik dalam merencanakan kegiatannya sendiri melalui musyawarah, merundingkan tujuan, program yang akan dilakukan sesuai dengan kemampuan peserta didik
2.  Membicarakan pelaksanaan belajar, mengemukakan kriteria keberhasilan belajar, menentukan waktu dan kondisi belajar
3. Berperan sebagai penasehat atau pembimbing
4. Membantu peserta didik dalam penilaian hasil belajar dan kemajuan sendiri.
B. Pengorganisasian kegiatan belajar
1. Memberikan orientasi umum sehubungan dengan belajar topik tertentu
2. Memberikan variasi kegiatan belajar agar tidak terjadi kebosanan
3. Mengkoordinasikan kegiatan dengan memperhatikan kemajuan, materi, media dan sumber
4. Membagi perhatian pada sejumlah pelajar, menurut tugas dan kebutuhan belajar
5. Memberikan balikan terhadap setiap kegiatan belajar (Contoh : Anak-anak, ini buah apa ? Siswa menjawab : Mangga. "Bagus" kata "Bagus" adalah balikan (inforcement)
6. Mengakhiri kegiatan belajar dalam suatu unjuk hasil belajar
C. Pencipta pendekatan terbuka antara guru dan peserta didik
1. Membuat hubungan akrab dan peka terhadap kebutuhan peserta didik
2. Mendengarkan secara simpatik terhadap segala ungkapan jiwa peserta didik
3. Membina suasana aman sehingga peserta didik leluasa bereksplorasi, memberi kemungkinan penemuan-penemuan dan mendorong terjadinya emansipasi dengan penuh tanggung jawab
D. Fasilitator dalam belajar
1. Membimbing peserta didik untuk belajar
2. Menyediakan media dan sumber belajar
3. Memberi penguatan belajar
4. Menjadi teman dalam mengevaluasi pelaksanaan, cara dan hasil belajar
5. Memberi kesempatan peserta didik untuk memperbaiki hasil
 Program pembelajaran individual dapat berjalan dengan efektif jika mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik
2. Tujuan pembelajaran dibuat dan dimengerti oleh peserta didik
3. Prosedur dan cara kerja dimengerti oleh peserta didik
4. Keterlibatan guru dalam evaluasi dimengerti peserta didik
Prinsip Joyfull learning maksudnya hubungan antara guru dengan anak adalah sebagai teman dalam belajar.
Previous
Next Post »