Pengembangan Model Pembelajaran di PAUD

Sumber Foto : freepik.com


Model dan strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran dari awal sampai akhir yang didalamnya meliputi strategi, pendekatan, metode dan teknik.Sementara itu strategi pembelajaran menunjuk pada rencana yang bersifat umum untuk mengajarkan mata pelajaran tertentu yang terdiri atas metodologi yang akan digunakan dan urutan langkah-langkah yang akan diikuti untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Program Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan beberapa model pembelajaran yang memuat rangkaian proses pembelajaran mencakup penataan lingkungan belajar, pendekatan yang dilaksanakan berpusat pada anak, stategi pembelajaran yang memunculkan ketrampilan berpikir ilmiah, metode pembelajaran bervariatif sehingga memberikan kesempatan anak untuk dapat bekerja, bergerak dan berkembang secara bebas. 
Penataan ruang kelas ditata dengan indah sehingga menarik bagi anak, serta peralatan yang akan digunakan disesuaikan dengan ukuran anak. Dalam proses pembelajaran guru menyediakan beragam kegiatan bermain, penataan alat  bahan dan alat main diatur pada rak-rak yang mudah dijangkau anak, serta memiliki banyak buku dan bacaan untuk merangsang pengembangan keaksaraan anak. 
Berikut ini beberapa jenis model pembelajaran PAUD yang dikembangkan di Indonesia :
1. Model Pembelajaran Sudut

Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik belajar dekat dengan kehidupan sehari-hari. Model ini bersumber pada teori pendidikan dan perkembangan Montessori. Macam-macam sudut yang dikembangkan antara lain :

a. Praktik kehidupan

b. Pendidikan kesadaran sensori

c. Seni berbahasa

d. Matematika dan geometri

e. Budaya

Sudut-sudut tersebut saling berkaitan dan dibuka secara bersamaan setiap harinya. Anak-anak dibolehkan untuk memilih sudut mana yang paling diminatinya. Mereka dapat berpindah ke sudut lainnya dengan tidak mewajibkan untuk menguasai kemampuan di sudut sebelumnya. Namun demikian, Sudut Sensorik dan Sudut Latihan Kehidupan Praktis  merupakan fondasi yang mendasar bagi sudut  yang lain, atinya, anak yang usianya lebih muda membutuhkan lebih banyak waktu dan kesempatan bermain di dua sudut tersebut.

Sepanjang hari, terdapat aktivitas-aktivitas yang memungkinkan anak-anak menikmati dan mengembangkan keahlian dan kepekaan sosial mereka. Untuk mengenalkan nilai-nilai dan kegiatan ritual keagamaan, maka di Indonesia ditambahkan dan dikembangkan Sudut Ketuhanan.


Model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman merupakan pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda secara bergantian. Kegiatan di kelompok merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan anak. Guru yang mendampingi kelompok anak, memberikan dukungan sesuai kebutuhan anak, serta memastikan anak menyelesaikan kegiatan sesuai yang diharapkan. Kemudian guru mempersilahkan anak untuk berpindah ke kegiatan berikutnya atau ke kegiatan pengaman.

3. Model Area
Model Pembelajaran Area dikembangkan oleh Highscope di Amerika Serikat dan dikembangkan di Indonesia oleh Children Resources International. Inc. Model area dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus bagi setiap anak dan dapat menjunjung tinggi keragaman tradisi budaya, dan menekankan pada mengindividualisasi pengalaman belajar bagi anak, membantu anak mengambil keputusan melalui kegiatan yang direncanakan, dan melibatkan peran serta keluarga. Filosofi model pembelajaran berdasarkan area adalah melibatkan anak secara alamiah dalam proses belajar, dengan cara :
a. Lingkungan dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep “Tahap Demi Tahap” mendorong anak untuk BEREKSPLORASI, MEMPELOPORI, MENCIPTAKAN.
b. Dalam menciptakan lingkungan dan menyediakan bahan ajar, guru perlu menyediakan alat dan bahan main yang tepat, dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
c. Peran guru adalah menyusun tujuan yang sesuai bagi masing-masing anak secara individu dan kelompok, yang bertujuan untuk:
    1)      Menanggapi minat anak 
    2)      Menghargai kelebihan-kelebihan dan kebutuhan setiap anak
     3)    Menjaga keingintahuan alami anak untuk bertahan hidup
     4)  Mendukung pembelajaran bersama.

4. Model Sentra
Sentra adalah suatu wadah yang  disiapkan secara khusus oleh guru yang berpusat pada satu kegiatan yang dibingkai dalam bentuk tema, di mana guru dapat mengalirkan materi pembelajaran kepada anak sehingga dapat membangun multiple intelegence, mengembangkan ranah berfikir (curricular domain) dan membentuk karakter anak. 

Setiap sentra memiliki pengertian dan tujuan tertentu, dan model sentra mempunyai keunggulan yakni:
a. Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah (naturalistic environment).
b.  Belajar akan lebih bermakna (learning with meaning) jika anak melakukan apa yang dipelajari bukan hanya mengetahui (learning with by doing).
c.   Pembelajaran akan lebih bermakna dan mengena.

Pada model sentra, anak bebas memilih kegiatan main yang telah disiapkan dalam satu sentra, dimana kegiatan yang disediakan menyediakan 3 jenis main yaitu bermain sensorimotorik, main peran, dan main pembangunan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.

Macam-macam sentra yang dikembangkan oleh Pamela Phelps antara lain :
Sentra balok adalah sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan sistimatika berpikir dengan menggunakan media pembangunan terstruktur.
2. Sentra Main Peran Kecil (mikro)
Main peran disebut juga main simbolik, role play, pura-pura, make believe fantasi, imajinasi atau main drama. Main peran kecil (mikro) mengalirkan materi knowledge pada anak melalui alat main berukuran kecil. Anak sebagai dalang yang menggerakkan boneka yang menjadi pemeran.
3. Sentra Main Peran Besar
Sentra main peran mengembangkan kemampuan mengenal lingkungan sosial, mengembangkan kemampuan bahasa, kematangan emosi dengan menggunakan alat main yang berukuran besar sesuai dengan ukuran sebenarnya. Kegiatan di sentra main peran besar adalah memainkan peran-peran yang ada di muka bumi yang dekat dengan anak, seperti: peran ibu, ayah, dokter, binatang-binatang.
4. Sentra Imtak
Sentra Imtak merupakan sentra yang memberikan kesempatan kepada anak pembelajaran nilai-nilai, aturan-aturan agama sehingga anak dapat mengembangkan keimanan dan ketakwaan melalui pembiasaan sehari-hari pada kegiatan main anak.
5. Sentra Seni
Sentra seni adalah sentra yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan menggunakan dan berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan seni, seperti; lem, gunting, krayon, cat, lumpur (clay), playdough.
6. Sentra Persiapan
Sentra persiapan adalah sentra tempat bekerja dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kognisi, motorik halus dan keaksaraannya yang diorganisasikan oleh guru dan fokus pada kegiatan-kegiatan matematika, membaca dan menulis. Sentra ini fokus pada kesempatan untuk mengurutkan, mengklasifikasikan, membuat pola-pola dan mengorganisasikan alat-alat dan bahan kerja.
7. Sentra Memasak
Sentra memasak kaya dengan pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai bahan makanan dan proses sain yang menyenangkan. Di sentra memasak anak belajar konsep matematika, sain, alam, sosial, sehingga menunjang perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, dan juga seni, serta nilai agama.
8.Sentra Musik
Sentra musik adalah suatu sentra dimana peserta didik akan mendapatkan kesenangan dan  nilai-nilai estetik melalui kegiatan bermain musik, bernyanyi dan bergerak sesuai dengan irama musik. Di sentra musik, anak-anak belajar tentang tangga nada dan ritme suatu musik.

*Dikutip dari buku materi Pengembangan Strategi Pembelajaran PAUD untuk peserta Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Diklat Lanjut Bagi Guru PAUD Tahun 2021.
Previous
Next Post »