Rapid Antigen Saat Flu, Hasilnya Bagaimana?

Pandemi Covid 19 menyebabkan perubahan bagi kehidupan manusia, termasuk kebijakan dalam penggunaan transportasi. Tulisan ini merupakan pengalaman saya melakukan Rapid Test untuk perjalanan saya dari Banjarnegara ke Surabaya ataupun sebaliknya dengan menggunakan alat transportasi berupa kereta api selama pandemi Covid 19 melanda.

Saya merupakan salah satu "pekerja PJKA" (pekerja yang Pulang Jum'at Kembali Ahad) karena keluarga saya tinggal di Banjarnegara dan pekerjaan saya di Surabaya. Hampir seminggu sekali atau dua minggu sekali saya melakukan perjalanan pulang pergi dengan menggunakan moda kereta api.

Untuk dapat naik kereta api saat pandemi Covid 19, penumpang diwajibkan menunjukkan hasil rapid test non reaktif atau surat keterangan dokter jika didaerah tersebut tidak tersedia tempat untuk rapid test. Saya pertama kali mengalami naik kereta setelah lebaran sekitar bukan Juni 2020 dengan menggunakan kereta luar biasa yang mengharuskan saya harus rapid test dengan harga Rp. 350.000,-. Saat itu hanya 2 penumpang dalam 1 gerbong kereta. Total gerbong penumpang Kereta Luar Biasa hanya 2 gerbong, ditambah dengan restorasi dan gerbong lainnya. Saat itu masih sangat sedikit penumpang yang naik kereta api karena pemerintah memberlakukan kebijakan pengetatan perjalanan bagi penumpang umum. Hal ini tentu saja karena dimaksudkan untuk menekan laju pertambahan kasus Covid 19.

Hasil rapid test saya yang pertama kali saat pandemi Covid 19 adalah nonreaktif. Rapid test ini merupakan rapid test antibodi. Rapid test ini terpaksa saya lakukan agar bisa naik kereta menuju kota tempat di mana saya bekerja. Selanjutnya, saya melakukan hal yang sama hingga beberapa kali rapid test dan hasilnya pun selalu nonreaktif. Harga rapid test pun beragam, mulai dari Rp. 350.000,- kemudian Rp. 290.000,- Rp. 190.000,- dan Rp. 85.000,- untuk rapid test di stasiun yang telah ditunjuk. Masa berlaku rapid tes pun beruba-ubah dari hanya 3 hari, lalu mengalami perubahan menjadi 14 hari. 

Lalu, untuk pulang pergi Banjarnegara - Surabaya apakah saya harus rapid test terus-terusan? Saya tidak selalu menggunakan hasil rapid test. Beberapa waktu belakangan ini, saya menggunakan Surat Keterangan Sehat dari dokter Puskesmas ataupun Rumah Sakit dan Alhamdulillah dengan surat tersebut, saya masih bisa naik kereta jarak jauh. Hingga pada tanggal 22 Desember 2020 s.d 8 Januari 2021 saat libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), pemerintah mewajibkan agar penumpang kereta api harus menunjukkan hasil rapid test antigen dengan hasil nonreaktif tentunya. Pada saat itulah saya harus rapid test antigen karena surat keterangan sehat dari dokter tidak lagi bisa digunakan. 

Hingga saya menulis artikel ini, saya melakukan rapid antigen sebanyak 2x. Rapid antigen yang pertama kali saya lakukan di salah satu Klinik di Surabaya dengan hasil nonreaktif. Harga rapid antigen di Klinik tersebut Rp. 310.00,- namun karena saya mendapat fasilitas dari kantor, maka rapid antigen yang saya lakukan gratis. Saat saya akan mencoba melakukan rapid di stasiun pada tanggal 22 Desember 2020 pukul 14.00 WIB, pengambilan antrian sudah ditutup karena kuota harian untuk rapid test sebanyak 1000 orang. 

Saat akan kembali ke Surabaya, saya melakukan rapid antigen di Stasiun Kroya. Saat itu, kondisi saya yang masih flu dan belum sembuh total. Kecapean? ya. Karena beberapa hari sebelumnya saya kehujanan, kemudian melakukan perjalanan dari Surabaya dengan mobil pribadi. Akibatnya, saya beberapa hari mengalami flu, hidung tersumbat, namun tidak sampai batuk-batuk. 

Saya datang ke stasiun Kroya pada pukul 10.00 WIB dengan keragu-raguan dan memprediksi hasil rapid tes saya reaktif karena flu yang saya alami belum sembuh. Saya mendapat nomor antrian 144 dan nomor antrian yang sudah dipanggil 88 yang berarti, saya harus menunggu sebanyak 56 orang. Saya hanya mengantri sekitar 1,5 jam hingga saya dipanggil.

Saat giliran saya rapid, seperti biasa, saya tidak terlalu takut karena memang sebelumnya sudah pernah melakukan hal yang sama. Rapid antigen ini dilakukan dengan mengambil lendir pada hidung. Petugas memasukkan alat ke dalam hidung kita dan mengambil lendir. Tanpa menunggu lama (sekitar 5-10 menit) hasil rapidnya pun keluar dan ternyata hasil rapid saya NONREAKTIF/NEGATIF.

Jadi, buat teman-teman yang sedang flu dan masih ragu-ragu untuk rapid antigen, jangan kuatir, dicoba saja rapid antigen agar kita sendiri paham kondisi kesehatan kita. Tidak semua orang yang lagi flu, hasil rapidnya reaktif yaaa... 

Previous
Next Post »