Antara Guru dan Anak Didik di PAUD

Mengapa Guru Perlu Memahami Latar Belakang Siswanya ?

Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Anak merupakan pribadi yang unik dengan pola pertumbuhan dan perkembangan. Informasi mengenai latar belakang anak sangat penting untuk dapat dimengerti / dipahami oleh guru. Seperti misalnya untuk mengukur perkembangan inteligensi anak, maka guru memerlukan data tentang usia. Usia 0 – 2 tahun tentu memiliki perkembangan yang berbeda dengan anak usia 4-5 tahun. Berdasarkan perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, usia 0 – 2 tahun, perkembangan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau objek (benda). Skema-skemanya baru berbentuk refleks-refleks sederhana, seperti menggenggam atau mengisap, sedangkan pada usia 4-6 tahun, anak pada periode praopersional. Pada periode ini, anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasikan dunia (lingungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti kata-kata atau bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak). Jika guru telah mengetahui karakteristik anak dan memahami teori perkembangan anak, maka guru akan dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Demikian halnya jika kita mengacu pada teori Psikoanalisis yang dikemukakan Frued (Papalia, 2009), pada anak usia 4-6, anak berada pada tahap phallic. Frued memandang bahwa jenis kelamin akan mempengaruhi kelekatan anak terhadap orang tuanya. Anak laki-laki akan lebih lekat dengan ibunya, sebaliknya, anak perempuan akan lebih dengan dengan ayahnya. Anak akan lebih nyaman dengan orang tua dengan jenis kelamin berbeda. Kelekatan tersebut akan mempengaruhi terhadap proses identifikasinya yang dapat mempengaruhi terhadap sifat dan perilaku anak. Dalam implementasinya dengan kegiatan pengembangan kemampuan anak usia dini, maka guru akan mempertimbangkan latar belakang tersebut untuk memilih kegiatan atau permainan berdasarkan gender. Anak laki-laki mungkin tidak diberikan mainan boneka seperti pada anak perempuan, sebaliknya, anak perempuan mungkin tidak diberikan mainan mobil-mobilan.
Pengetahuan tentang karakteristik perkembangan anak merupakan kerangka dasar bagi para guru dalam mempersiapkan lingkungan belajar dan perencanaan pengalaman belajar yang sesuai. Guru juga dapat menggunakan pengetahuan tentang perkembangan anak untuk mengidentifikasi rentang (cakupan) perilaku yang sesuai (diharapkan), aktivitas yang akan dilakukan serta materi yang akan digunakan untuk masing-masing kelompok anak. Dengan demikian, pelayanan pendidikan yang dilakukan akan berpusat pada anak dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhannya.
Previous
Next Post »