PRINSIP STRATEGI PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA ANAK
Anak memahami
apa yang ada disekeliling mereka dengan menggabungkan pengalaman-pengalaman
baru dengan apa yang telah mereka pahami sebelumnya. Ketika anak berinteraksi
dengan objek, dengan benda-benda, dengan lingkungan, baik itu lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial, maka anak dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran yang berpusat pada anak merupakan salah satu alternatif yang dapat
dipilih dalam memfasilitasi anak belajar aktif.
Perhatian terhadap
pembelajaran yang berpusat pada anak telah digagas oleh para pakar pendidikan,
seperti Rouseau, Pestalozzi, Froebel. Froebel menegaskan tentang pendidikan
yang berpusat pada anak (child center), bahwa dalam belajar harus dimulai dari
kemampuan anak dan dari apa yang diminati anak dalam belajar.
A.
Pendekatan
yang Melandasi Pembelajaran yang Berpusat Pada Anak
1. Pendekatan
Perkembangan
Pendekatan
perkembangan mendasari pembelajaran yang berpusat pada anak. Pendekatan
didasarkan pada teori Jean Piaget, Eric Ericson dan Vigotsky yang memandang
anak sebagai organisme biologis. Piaget membagi tahapan anak melalui
serangkaian tahapan, yakni: pertama, dimulai sejak lahir – usia 1 ½ tahun
(sensorimotor). Kedua, usia 1 ½ tahun – 6 tahun (pra operasional konkret).
Ketiga, 6-7 tahun sampai dengan 10-11 tahun (operasi konkret). Tahap keempat,
10-11 tahun dan seterusnya (operasi formal).
2. Pendekatan
Belajar Aktif
Belajar aktif
bagi anak merupakan proses yang kompleks dimana melibatkan aktivitas mental dan
fisik. Pengalaman anak pada hakikatnya lebih banyak diperoleh melalui bermain.
Belajar aktif dapat diartikan sebagai belajar dimana anak berbuat dengan
objek-objek dan berinteraksi dengan orang, ide serta peristiwa-peristiwa untuk
membangun permahaman baru. Cara yang dilakukan anak adalah melalui eksplorasi,
bertanya, menjawab pertanyaan tentang bahan-bahan peristiwa, gagasan-gagasan,
tentang rasa ingin tahunya serta memecahkan masalah (Mary Hohmann, 1995).
Belajar aktif
adalah proses dimana anak usia dini mengeksplorasi lingkungan melalui
mengamati, meneliti, menyimak, menggerakan tubuhnya, menyentuh, mencium, meraba
dan membuat sesuatu terjadi dengan objek-objek yang ada disekitar mereka
(Michele Gravis, 1989).
Dalam
pembelajaran yang berpusat pada anak, anak adalah pembelajar aktif atau subyek
belajar. Sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator yag membantu belajar anak
dan mengorganisir lingkungan yang memungkinkan anak aktif belajar.
B.
Karakteristik
Pembelajaran yang Berpusat Pada Anak
1. Prakarsa
kegiatan tumbuh dari anak
Salah satu
karakteristik pembelajaran yang berpusat pada anak adalah prakarsa kegiatan
tumbuh dari minat dan keinginan anak sendiri. Contoh : di area berhitung, seorang
anak memilih puzzle yang jumlahnya 25 keping.
2. Anak
memilih bahan-bahan dan memutuskan apa yang akan dikerjakan
Anak-anak sering
menggunakan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan fungsi dan tujuannya akan
tetapi mereka memanipulasi bahan-bahan, menemukan sesuai dengan minatnya.
Contoh : anak menggunakan selotip berbeda-beda, ada yang untuk mengikat bunga,
mengikat tongkat dan sebagainya.
3. Anak-anak
mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh inderanya
Ketika anak belajar
tentang suatu objek, melakukan percobaan ian akan melihat, mendengarkan, merasa
dan lain-lain. Contoh : ketika anak melihat buah srikaya. Ia akan meraba,
mencium, mencicipi rasanya.
4. Anak
menemukan sebab aikbat melalui pengalaman langsung dengan objek
Anak akan tertarik
melakukan percobaan dengan objek-objek ketika mereka akrab dengan objek-objek
disekitarnya.
5. Anak
metranformasi dan menggabungkan bahan-bahan
Bermain pasir
merupakan salah satu kegiatan dimana anak memanipulasi, mentranformasi dan
menggabungkan bahan-bahan.
6. Anak
menggunakan otot kasarnya
Dalam pembelajaran
yang berpusat pada anak, anak aktif belajar dengan menggunakan seluruh
tubuhnya. Contoh : mereka memanjat, memindahkan kursi, naik keatas balok,
melompat, berguling, berlari dan sebagainya.
7. Anak
menceritakan pengalamannya
Dalam pembelajaran yang berpusat pada anak yang
berkaitan dengan bahasa, anak harus didorong untuk menceritakan apa yang mereka
lihat atau apa yang mereka dengar/lakukan. Dalam menceritakan pengalamannya,
apapun yang diceritakan anak tidak masalah yang penting proses mereka
mengungkapkan dengan kata-kata sendiri.
Prosedur
Pembelajaran yang Berpusat Pada Anak
A.
Menyiapkan
Lingkungan Belajar
Tahap awal yang perlu
dilakukan adalah merencanakan dan menyediakan bahan-bahan peralatan yang dapat
mendukung perkembangan dan belajar anak secara komprehensif. Bahan-bahan
tersebut disediakan pada setiap area kegiatan yang meliputi :
1. Area
pasir dan air
Melalui pasir dan air,
anak dapat bermain dengan dirinya, dengan benda-benda yang ada disekitarnya,
dengan teman atau bermain dalam kelompok.
2. Area
balok
Dengan balok, anak
dapat berbuat sesuatu, misalnya membuat menara, mobil-mobilan, jembatan, rumah
dan sebagainya.
3. Area
bermain drama atau rumah
Di area ini anak akan
dapat bermain menirukan kegiatan dirumah, seperti : memasak, berjualan, mencuci
dan lain-lain.
4. Area
seni
Tujuan utama area ini
adalah menumbuhkembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, daya khayal dan
inisiatif anak.
5. Area
manipulatif
Area ini merupakan
tempat anak bermain dengan permainan sederhana, puzzle atau perangkat mainan
manipulatif yang dapat digunakan dengna
berbagai cara.
6. Area
membaca dan menulis
Bahan-bahan yang
disediakan meliputi buku-buku yang dibuat anak, majalah, buku cerita, alat-alat
menulis dan lain-lain.
7. Area
pertukangan atau kerja kayu
Di area ini, anak
dapat menggunakan perkakas yang biasa digunakan orang dewasa, seperti : anak
dapat memukul palu pada kayu, menggunakan peralatan kerja kayu sederhana.
8. Area
musik dan gerak
Pada area ini, anak
dapat melakukan berbagai kegiatan menyanyi, memainkan alat musik, menari,
mendengar musik dan lain-lain.
9. Area
komputer
Melalui komputer, anak
dapat menggambar, menghitung, belajar membaca, menulis dan sebagainya.
10. Area
bermain diluar
Disini anak dapat
bergerak bebas dengan melompat, memanjat, menangkap bola, bermain ayunan dan
sebagainya.
B.
Pelaksanaan
Pembelajaran
Tahapan yang dilakukan anak, meliputi :
1. Tahap
merencanakan
Pada tahap ini, anak
mulai dengan memutuskan apa yang akan dikerjakan, mengemukakan gagasannya
kepada guru. Dalam tahap ini, guru harus mendorong anak untuk mengembangkan
rencananya memutuskan bahan dan peralatan yang akan digunakan anak.
2. Tahap
bekerja
Pada tahap ini, anak
akan mulai bekerja pada setiap area dengan objek yang telah mereka pilih.
3. Tahap
melaporkan kembali
Pada tahap ini, anak bertemu kembali dengan guru
untuk membicarakan memperlihatkan hal-hal yang telah mereka lakukan pada tahap
bekerja.
Sumber : Buku Strategi Pembelajaran TK, Penulis : Masitoh, dkk. Penerbit : UT
Sign up here with your email
2 komentar
Write komentarAssalaamu alaikum wrwb.
Replymohon ijin copas yah! syukron katsiir, and jazaakallooh khoiron katsiiroo.
paud cempaka, pataruman, cihampelas, bandung barat.
Sama-sama...Mudah-mudahan memberikan manfaat...
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon